LIPUTAN1.COM–Tahun 2018, Kabupaten Banyuwangi semakin go digital. Sebanyak 77 Calender of Event yang belum lama ini dilaunching, semuanya bisa dilihat lewat aplikasi “Banyuwangi Festival”.
Aplikasi berbasis Android itu cukup ringan, hanya 12 MB. Fungsinya, mempermudah akses informasi seputar agenda Banyuwangi Festival.
“Kini wisatawan tak perlu bingung untuk mengetahui kapan event wisata
tersebut akan digelar. Mereka tak perlu khawatir ketinggalan informasi mengenai event budaya dan kesenian di Banyuwangi,” ujar Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Muhammad Yanuarto Bramuda, Kamis (8/2).
Pria yang akrab disapa Bram itu menambahkan, aplikasi Banyuwangi Festival juga ‘memaksa’ pihak penyelenggara event untuk tidak mengubah jadwal seenaknya, karena dimonitor langsung oleh wisatawan.
“Jadwal dan sekilas info mengenai seluruh event di Banyuwangi telah
termuat rapi. Sehingga jadwalnya sudah pasti, wisatawan juga tidak dirugikan,” katanya.
Aplikasi ini dapat diunduh melalui playstore. Caranya, ketik ‘Banyuwangi Festival’ di mesin pencarian.
“Bagi pengguna IOS harus bersabar. Karena kami sedang melakukan
pengembangan aplikasi untuk sistem ini. Dalam waktu dekat kami harapkan sudah ada,” kata Bram.
Aplikasi Banyuwangi Festival bukanlah satu-satunya upaya pemerintah
Kabupaten Banyuwangi untuk merambah dunia digital. Sebelumnya,
aplikasi Banyuwangi In Your Hand juga telah diluncurkan untuk mendukung promosi pariwisata. Banyuwangi In Your Hand menampilkan keindahan panorama Banyuwangi dengan teknologi augmented reality.
“Banyuwangi In Your Hand sudah terkoneksi dengan Europe in Your Hand
dan Australia In Your Hand. Inilah langkah hebat yang dikerjakan
anak-anak muda Banyuwangi dengan beberapa vendor yang tergabung,” kata Bram.
Beberapa event wisata yang menjadi atraksi favorit di Banyuwangi,
antara lain Festival Banyuwangi Kuliner dan Art Week (12-15 April),
Jazz Pantai Banyuwangi (12-13 Mei), Banyuwangi Ethno Carnival (29
Juli), Ijen Summer Jazz (22 September), dan Festival Gandrung Sewu (20
Oktober).
Selain itu, sejumlah atraksi baru dihadirkan di 2018, seperti Festival
Tahu-Tempe (9-13 Februari) untuk memperkenalkan kampung pembuatan tahu dan tempe di Banyuwangi, dan Festival Imlek yang akan menampilkan
tradisi khas warga Tionghoa (17 Maret).
Ada juga Festival Karya Tari (31 Maret), Fishing Festival (7 April), Festival Cokelat (12 Mei), dan Festival Kuntulan (3-6 Oktober).
Menurut Bramuda, pendekatan sport tourism tetap mewarnai pergelaran
Banyuwangi Festival 2018. Mulai dari Banyuwangi Underwater Festival
(4-6 April), International Ijen Green Run (8 April), Banyuwangi International BMX (30 Juni), dan Tour de Ijen (26-29 September).
Lalu ada pula berbagai atraksi fashion, seperti Green and Recycle Fashion Week (24 Maret), Banyuwangi Fashion Festival (14 Juli), Banyuwangi Batik Festival (17 November), dan Festival Kebaya (5 Desember).
Kini ada juga festival untuk menumbuhkan empati sosial masyarakat seperti Festival Anak Berkebutuhan Khusus (10 Februari) dan Festival Anak Yatim (13-15 September).
Kehadiran aplikasi Banyuwangi Festival sejalan dengan keinginan
Menteri Pariwisata Arief Yahya yang ingin mendigitalkan pariwisata di
seluruh pelosok negeri.
Menurut Menteri Arief Yahya, kondisi pasar sudah berubah. Hampir 63%
transaksi jasa travel dilakukan secara online, sehingga bila travel
biro tidak segera menyesuaikan diri ke digital, atau tetap konvensional, maka nasibnya akan seperti Wartel (Warung
Telekomunikasi).
“Perubahan pasar ini dipengaruhi oleh gaya hidup wisatawan yang juga
berubah. Wisatawan dalam melalukan perjalanan (travelling) tak lepas
dari digital, mulai dari mencari dan melihat-lihat informasi (look),
kemudian memesan paket wisata yang diminati (book), hingga membayar
secara online (pay). Sekitar 70% wisman melakukan search and share
menggunakan media digital,” kata Menpar Arief Yahya.
Digital tourism, menurut Menpar Arief Yahya, menjadi strategi yang
harus dilakukan untuk merebut pasar global khususnya pada 12 fokus
pasar yang tersebar di 26 negara.
“Aplikasi ini memudahkan wisatawan datang ke Banyuwangi, semoga
ke depannya bisa terkoneksi dengan lainya. Seperti fasilitas hotel,
airlines, homestay, atraksi yang ada di Banyuwangi,” kata Menpar Arief
Yahya. (*)