Mencium skenario itu, La Nyalla menyatakan siap bertarung dalam Pilkada Jatim, tahun depan. La Nyalla akan maju sebagai calon gubernur melalui jalur partai. Menurut La Nyalla, Jatim mengalami kemunduran demokrasi kalau cuma satu calon.
“Jawa Timur mau dibikin calon tunggal. Ini membuat kemunduran demokrasi. Ndak pantas-lah Jawa Timur dengan 38 kabupaten/kota, dengan penduduk 40 juta, calon Gubernur cuma satu,” kata La Nyalla usai buka bersama di rumah Ketua PAC Pemuda Pancasila (PP) Trowulan, Mojokerto, Jumat (16/6/2017).
La Nyalla mencurigai gelagat ini, karena pemberitaan di media massa selalu memunculkan isu, Pilkada Jatim cuma satu calon ‘semata wayang’.
“Sudah banyak (isu) dilempar media, calon tunggal. Khofifah belum pasti. Yang sudah pasti, Gus Ipul. Sekarang sedang digalang sama mereka, digalang dari partai ke partai supaya muncul calon tunggal,” ujar pria 58 tahun ini.
La Nyalla menyebut, Wakil Gubernur Jatim sekarang, Gus Ipul sudah pasti maju sebagai calon tunggal.”Yang sudah ada (partai pengusung) Gus Ipul, keliling ke mana-mana, keliling ke partai-partai.”
Skenario itu membuat La Nyalla mantap, maju dalam Pilgub Jatim tahun depan melalui jalur partai, bukan independen atau perseorangan. Menurut dia, spekulasi maju dari secara mandiri dicetuskan dari pendukung di dunia maya.
“Itu (dorongan maju secara independen) dari netizen La Nyala. Pendukung-pendukung saya menginginkan saya maju secara independen, tapi biarlah mereka punya ide sendiri. Kalau saya insyaallah dari partai,” tegasnya.
Terkait rencana pencalonan itu, La Nyalla baru akan melangkah setelah lebaran. Dia akan mulai menjalin komunikasi dengan sejumlah partai, salah satunya Gerindra. “Saya kader Gerindra, saya tinggal komunikasi dengan induk organisasi,” tandasnya.